Selasa.(9) Maret 2009 ketua KPI pusat S.djuarsa mengatakan bahwa “jangan menonton infotainment” karena dapat merusak moral dan dapat membuat masyarakat indonesia bodoh, akibat tayangan infotainment. Banyak tayangan tersebut memiliki unsur-unsur popularitas, konflik, sensasi, seks. Selain mengomentari tayangan infotainment, S.djuarsa juga komentar masalah tayangan seperti “termehek-mehek” yang menurut dia tayangan rekayasa dan tidak mendidik.. Berbeda dengan ERIKA ketua pelaksana tayangan infotainment SILET. Menurut Erika infotainment itu berita tentang keberhasilan artis hingga masalah-masalah yang terkait artis dan bukan fitnah dan gosip, Karena infotainment bukan sembarang hiburan melainkan berita tentang seputar masalah kehidupan artis. Dia sendiri pernah melakukan profesi nya sebagai reporter bagaimana proses berita dari awal mewawancarai, mengedit, hingga di sampaikan ke media, ungkap si Erika. Berbeda lagi hal nya dengan Raldy programing tv one ini lebih mempermasalahkan banyak nya tayangan infotainment dan kurang nya program berita. menurut nya jika indonesia seperti ini terus maka SDM kita akan melemah. “mulai sekarang banyak-banyak lah menonton berita” ujar raldy. Seminar yang di adakan di kampus upn “veteran” yogyakarta ini dengan tema “jurnalisme infotainment” banyak menimbulkan pro dan kontra terhadap para narasumber, meski terjadi pro dan kontra tetapi semua menghargai pendapat masing-masing tersebut.
Alvin Ardian Pratama 153070314
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar