Senin, 01 Juni 2009

SARKEM, tiada tandingannya

Jaman semakin edan, perilaku masyarakat juga semakin hedonis bin permisssiv, masalah kesulitan pekerjaan sering jd problem besar. Bahkan demi mempertahankan hidup, byk orang yng mengorbankan harga diri dgn menjual diri. Namun masalah tidak berhenti karena seperti efek domino, membiarkan para PSK/Gigolo berkeliaran bebas menyebabkan penyakit menular seksual gampang menyebar dan membahayakan kesehatan masysarakat.
Munculnya ide lokalisasi alias membangun suatu area khusus untuk aktivitas seperti menimbulkan pro kontra.

Prostitusi dan judi itu konon merupakan 'dosa' tertua di dunia, jadi kalo berharap itu musnah kayanya pesimis deh, wong umurnya aja sama ama umur manusia hidup di bumi. Jadi, lebih baik di lokalisasikan saja semuanya, kenapa? contoh kasusnya di bandung. sebelumnya bandung memiliki lokalisasi prostitusi yang namanya saritem, dan kemarin ini walikota bandung (atas nama warga) membubarkan lokalisasi tersebut (katanya untuk dijadiin pusat agama atau apalah). sukses? ya, sukses sementara, hanya beberapa minggu. efeknya? ya... para PSK tidak terkendali, banyak ditemui di sudut-sudut jalan, dengan kata lain PSK tumpah ruah di jalan. kalo udah gini, bagaimana kita bisa menghindari efekefek negatif dari prostitusi? semuanya makin tidak terkendali.

Sarkem? Bagi penduduk Kota Jogja siapa yang tidak mengenal nama tempat ini? Seperti lazimnya kota-kota besar lain di Indonesia seperti Surabaya dengan Dolly nya, Bandung dengan Saritem nya, dan kota-kota besar lainnya di Indonesia yang memiliki ‘objek wisata’ lokalisasi seperti ini. Keberadaan Sarkem secara tidak langsung seperti sudah menjadi sebuah trademark Kota Jogja sendiri di mata masyarakat Indonesia. Mengapa bisa sampai terjadi demikian? Kita pun harus menilik kebelakang bagaimana tempat ini bisa sampai ada dan bertahan begitu lama nya.

Dikisahkan, dahulu nama lokalisasi Sarkem berawal dari nama balokan karena dahulu terdapat banyak para penjual balok kayu. Balokan memang tempat yang strategis dan aman untuk berusaha. Kemudian Balokan dijadikan tempat untuk melakukan hubungan seks di gedek oleh warga sekitar dan para penjual yang sehari-harinya lewat . Sejak saat itulah Balokan menjadi tempat prostitusi. Selanjutnya rumah-rumah penduduk pun berdiri di sekitar lokasi Balokan. Lokasi Balokan berada di tengah-tengah pemukiman penduduk. Inilah yang membuat warga kala itu tidak menggubris keberadaan lokalisasi Balokan. Pasalnya, lokalisasi itu telah berdiri lebih awal dibanding pemukiman warga. Bahkan kala itu banyak warga dari berbagai daerah membuka pemukiman di sekitar lokalisasi untuk mengais rupiah dari bisnis prostitusi. Tidak hanya itu, banyak pula di antara warga yang akhirnya ikut-ikutan menjalankan profesi sebagai mucikari.

Beragam argumentasi “mengapa menutup lokalisasi seperti Sarkem sangat susah sekali”. Alasan ekonomi, menutup atau merelokasi lokalisasi apapun termasuk Sarkem tanpa memecahkan masalah utama yakni kemiskinan ibarat menggarami lautan lepas alias akan sia-sia saja. Di belahan bumi manapun, bahkan dinegara-negara teokrasi sekalipun, prostitusi susah diberantas, karena memang akarnya adalah kemiskinan. Contoh kasus seperti yang dilakukan para PSK asal Irak yang terpaksa menjual diri di kota - kota besar seperti beirut dan damaskus, akibat tuntutan ekonomi sebagai dampak agresi AS di negara mereka.

Dianggap penyakit

Binolia alias Simbok, salah satu PSK yang aktif di organisasi PSK Yogyakarta, juga di lingkungan PKBI karena turut serta membina warga binaan di kawasan “lampu merah" Sarkem mengeluhkan cara pandang yang tidak adil oleh masyarakat.

Terhadap keberadaan PSK, masyarakat masih saja mengganggapnya sebagai lelucon, sebagai badut yang harus ditertawakan, dan sesuatu yang dianggap tidak ada-padahal, eksistensi mereka ada.

Seorang rekan Binolia mengeluhkan pula, penangkapan-penangkapan terhadap PSK oleh aparat keamanan telah membuat PSK dianggap sebagai penyakit masyarakat.

Belum lagi, sering terjadi pelecehan-pelecehan terhadap PSK oleh masyarakat, karena dikategorikan sebagai pekerjaan yang penuh dengan penyakit menular.

Keuntungan dari lokalisasi itu diantaranya:

1. Penyebaran penyakit lebih bisa terkontrol, artinya pemerintah tinggal melakukan pemeriksaan rutin di satu tempat saja setiap minggu/bulannya
2. Pembatasan pengunjung, artinya apabila prostitusi ada di satu wilayah tertutup (terlokalisasi dengan baik), maka memungkinkan untuk melakukan penyaringan pengunjung... misalkan pembatasan usia, bahkan mungkin pembatasan agama (misalkan warga negara indonesia yang beragama muslim dilarang masuk pada saat bulan puasa) dan sebagainya.

Binolia dan kawan-kawannya mengharap, GKR hemas bersedia menjadi pelindung organisasi PSK. Di Yogyakarta, sudah empat generasi organisasi itu dibentuk tetapi tidak efektif membela anggotanya. By: Dimas Putik Marijoe(153070367) & Alvin Ardian Pratama(153070314)

Minggu, 17 Mei 2009

NASIONALISME YANG KIAN MEMUDAR

ARTIKEL OPINI



Saat ini banyak anak muda yang terjebak dalam tren global, sehingga mereka lupa tanggung jawab nya sebagai tulang punggung bangsa dan Negara.

Banyaknya anak muda yang terjebak narkoba yang angkanya setiap tahun cenderung meningkat. Mereka juga terjebak kriminalitas, hidup hura-hura, lebih senang meninggalkan belajar, dan terseret arus budaya global yang liberal. Kondisi demikian sangat memprihatinkan meskipun banyak jiwa nasionalisme di kalangan anak muda belum sepenuhnya luntur, karena masih banyak anak muda yang berprestasi. untuk menumbuhkan semangat nasionalisme di harapkan memahami nilai-nilai pancasila.
Nasionalisme pudar
Pudarnya rasa kebanggaan bagi bangsa selama beberapa tahun ini, sebenarnya di sulut oleh menguatnya sentiment kedaerahan dan semangat primordialisme pascakritis . Suatu sikap yang sedikit banyak di sebabkan oleh kekecewaan sebagian besar anggota dan kelompok masyarakat bahea kesepakatan social (contract social) yang mengandung nilai-nilai keadilan dan pri kemanusiaan.
Pemberantasan korupsi terhadap para koruptor dan penegakan hukum dan keadilan sebenarnya sarana strategis untuk membangkitkan semangat cinta tanah air dalam diri anak muda bangsa. Tidak heran semangat solidaritas pun terasa semakin hilang sejak beberapa dekade terakhir. Penyebab memudarnya rasa nasionlisme di sebabkan oleh paradigma tentang bangsa dan nasionalisme yang kita anut berjalan di tempat.
Nasionalisme yang benar adalah nasionalisme yang memiliki sense of belonging dan sense of responsibility terhadap nasib bangsanya. hal ini, saya kira sejalan dengan pola perjuangan kita. Pejuang kita dulu, bertempur melawan penjajah karena didorong oleh rasa memiliki dan rasa tanggungjawab terhadap bangsa dan negaranya, sehingga ia rela mengorbankan apapun miliknya bahkan jiwa raganya untuk kepentingan bangsa. Dan setelah merdeka, setelah perjuangan membuahkan hasil, tentu akan lahir rasa kebanggan dalam dirinya. Ada nation pride, kenapa Karena ia memperoleh kemerdekaan ini lewat perjuangan, bukan lewat pemberian orang, bukan lewat belas kasihan orang. Biasanya orang yang memiliki perasaan ini, selalu memikirkan perjalanan dan nasib bangsanya. Sehingga ia tidak ikhlas sedikitpun jika bangsa ini di injak-injak oleh orang lain.
Memang kesadaran terhadap makna nasionalisme mesti tuntas dan benar. Dan pemahaman terhadap makna nasionalisme itu tidak mudah. Ia tidak bisa begitu saja dicuplik dari pemahaman nasionalisme orang singapore atau orang Amerika. Nasionalisme Indonesia berbeda dengan nasionalisme Amerika, atau Singapura karena negara kita berdasarkan Pancasila, jiwa gotong royong dalam rasa kekeluargaan.

Pengaruh Nasionalisme
Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan muda. Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat. Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala-gejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari anak muda sekarang.
Dari cara berpakaian banyak remaja- remaja kita yang berdandan seperti selebritis yang cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara berpakaian tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka warna. Pendek kata, orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa.
Teknologi internet merupakan teknologi yang memberikan informasi tanpa batas dan dapat diakses oleh siapa saja. Apa lagi bagi anak muda internet sudah menjadi santapan mereka sehari- hari. Jika digunakan secara semestinya tentu kita memperoleh manfaat yang berguna. Tetapi jika tidak, kita akan mendapat kerugian. Dan sekarang ini, banyak pelajar dan mahasiswa yang menggunakan tidak semestinya. Misal untuk membuka situs-situs porno. Bukan hanya internet saja, ada lagi pegangan wajib mereka yaitu handphone. Rasa sosial terhadap masyarakat menjadi tidak ada karena mereka lebih memilih sibuk dengan menggunakan handphone.
Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun dan cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Karena globalisasi menganut kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka. Contoh riilnya adanya geng motor anak muda yang melakukan tindakan kekerasan yang menganggu ketentraman dan kenyamanan masyarakat.
Jika pengaruh-pengaruh di atas dibiarkan, mau apa jadinya genersi muda tersebut. Moral generasi bangsa menjadi rusak, timbul tindakan anarkis antara golongan muda. Hubungannya dengan nilai nasionalisme akan berkurang karena tidak ada rasa cinta terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat. Padahal generasi muda adalah penerus masa depan bangsa. tidak terbayangkan jika penerus bangsa tidak memiliki rasa nasionalisme.
Nasionalisme Masa Kini
Nasionalisme dengan munculnya gerakan perjuangan fisik melawan Malaysia
misalnya, bila Malaysia nekat mengganggu kedaulatan RI dengan mengambil atau
merampas Pulau Ambalat, merupakan suatu perilaku atau sikap kita yang sangat
terpuji. Kita semua jelas sangat mendukung setiap usaha TNI dan para
sukarelawan yang berusaha menjaga keutuhan kedaulatan negara RI.

Tetapi, kita tidak bisa lengah sedikit pun untuk memerangi musuh bangsa kita
sendiri yang korup, menyalahgunakan kekuasaan dan sebagainya.
Karena nasionalisme kita sekarang bukan lagi berkaitan dengan penjajah, atau
terutama terhadap perilaku ekspansif atau agresor-negara tetangga, melainkan
harus dikaitkan dengan keinginan untuk memerangi semua bentuk penyelewengan,ketidakadilan, perlakuan yang melanggar HAM. Artinya,
nasionalisme saat ini adalah usaha untuk mempertahankan eksistensi bangsa dan
negara dari kehancuran akibat korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan.

Perilaku korupsi, menggelapkan uang negara, memanfaatkan segala fasilitas dalam lingkup kekuasaannya demi memperkaya diri, berprilaku sewenang-wenang dalam menjalankan roda kekuasaan, tidak menghormati harkat dan martabat orang lain contohnya gemar menerima sogokan, uang pelicin.hal tersebut adalah perilaku antinasionalisme yang harus diberantas.

Dan pahlawan era sekarang bukan saja mereka yang berani menumpas agresor atau penjajah, tetapi juga mereka yang berkata tidak terhadap korupsi dan berbagai bentuk penyalahgunaan wewenang dan kekuasaan itu. Pahlawan seperti ini tidak kalah mulianya dengan pahlawan yang menang dari sebuah pertarungan fisik melawan siapa pun yang mencoba mengganggu kedaulatan bangsa dan negara.

Jadi, yang harus menjadi catatan kita ke depan adalah
bagaimana menumbuhkan semangat nasionalisme dan cinta tanah air dalam diri
anak muda. semangat untuk berperilaku jujur, berdisiplin, tidak
korupsi dan berani untuk melawan segala bentuk ketidakadilan, kesewenang-wenangan kekuasaan. Di samping semangat dan keterampilan fisik seperti
militer untuk menghadapi setiap kekuatan yang mengganggu kedaulatan negara RI.

Sebuah kekuatan dan harga diri bangsa bukan terutama pada kekuatan angkatan
bersenjata dengan seluruh persenjataan perang yang canggih, melainkan juga atau
bahkan yang pertama adalah pada masyarakat bangsanya yang berkualitas dan
bermartabat.
ALVIN ARDIAN PRATAMA (153070314)

Senin, 04 Mei 2009

SEMUA DEMI KEKUASAAN

TAJUK RENCANA



Pemilu pilpres tinggal 1 bulan lagi, rakyat hanya berharap kepada pemimpin yang baru supaya bisa lebih mendengarkan keluhan rakyat,dan tidak memikirkan kepentingan pribadi atau kelompok.

Tiga parpol besar yakni pdi-p,golkar,demokrat sibuk berkoalisi dengan partai partai lainya.demokrat berkoalisi dengan pan,pkb,pks,pbb tapi belum ada kepastian yang valid dari keempat partai tersebut.sedangkan golkar sudah menentukan pasangan cawapres dari partai hanura wiranto.berbeda dengan pdi-p yang mengusung partai gerindra akan tetapi cawapres apakah prabowo mencalonkan atau tidak karena koalisi belum lah pasti akurat.
ketiga partai tersebut masih mengharapkan munculnya politisi berjiwa negarawan di negeri ini.sekarang ini elite politik menunjukkan kepentingan tertinggi adalah pemilu dan pilpres,seharusnya politisi belajar menjadi negarawan.
Politik yang bermartabat dan bermoral bukanlah ajang rebutan dan permainan kekuasaan,tetapi selalu mengarah pada kepentingan yang lebih besar daripada kepentingan golongan,yakni kepentingan bangsa.negara kita bukan sedang dalam kondisi serba baik.korupsi,krisis ekonomi global bahkan ancaman disintegrasi masih menjadi tantangan serius.politisi yang mengungkapkan kenegaraanya tak hanya berkehendak memegang kekuasaan tetapi juga menegaskan dan membuktikan apa yang mau di perbuat untuk bangsa dan Negara dengan visi yang benar, penting ,dan mendalam.
Banyak nya janji-janji yang di lontarkan oleh pilpres mendatang,kiranya sudah bosan mendengar janji palsu.negara kita banyak masalah dan mengapa semua caprès tidak memikirkan apa yang akan di hadapi kedepan nya,jika semua tidak memikirkan kepentingan pribadi maka betapa berat nya menjadi capres&cawapres.negara kita berasas pancasila dan UUD1945 tapi yang aneh banyak pemimpin kita melenceng dari asas tersebut.seharusnya pemimpin meluruskan asas pancasila dan UUD 1945.ibarat anak kecil yang sedang sakit batuk dan oleh dokternya bukan di beri obat tapi malah diberi permen maka si dokter ini bukan menyembuhkan tapi mematikan si anak ini,sama hal nya dengan rakyat yang sedang susah tambah di beri beban.
Tak berlebihan kiranya jika kita katakan pemilu presiden 2009 ini di sertai berbagai masalah dan rasa perasaan yang memerlukan sikap dewasa, rasional, dan demokratis untuk menghadapi dan menyelesikanya.akhirnya bukanlah kita di hadapkan oleh tanggung jawab dan tantangan bersama yakni menyelenggarakan prikehidupan demokratis yang mempercepat terwujudnya kesejahteraan rakyat serta kemajuan bangsa dan negara
Alvin Ardian Pratama(153070314)

Selasa, 28 April 2009

Bankir Rakyat Sarat Prestasi

'Bankir rakyat', julukan itulah yang disematkan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X kepada Rachmad Ali, pendiri sekaligus pemilik BPR Danagung Group. Julukan itu terasa pas karena Rahmad memang benar-benar lahir dari kalangan rakyat jelata. Ia memilih mendirikan BPR demi membantu bisnis riil rakyat kecil seperti pedagang pasar, pengrajin dan pengusaha kecil lainnya. Rahmad mengaku benar-benar memulai usahanya dari nol. Dunia perbankan ia pelajari secara otodidak. “Walaupun saya tidak begitu paham dengan bisnis bank, namun saya yakin bisa,” kata lelaki berbadan tegap yang menyukai renang ini. Setiap kali ia merasa ada sesuatu yang dirasa mampu dan mungkin, ia tidak pernah ragu dan pasti berhasil. Menurut Rahmad, komitmen itu sangatlah penting bagi seorang bankir. Hal itu penting karena dalam mengelola bank, tidaklah sama dengan mengelola perusahaan lain. “Kepercayaan sangat penting karena harus mengelola dana nasabah,” ujarnya penuh keseriusan.

Sejarah mulai berputar dan bergerak cepat. Meski dari bawah, kini ia sukses sebagai seorang pengusaha perbankan. Berangkat dari sukses yang telah berhasil diraih, Rahmad selalu mendorong kepada seluruh karyawannya untuk selalu serius menekuni pekerjaannya. “Apapun yang kau tekuni, kerjakan secara serius, niscaya akan tercapai hasil yang kau inginkan.”

Karena komitmennya dalam membangun ekonomi rakyat kecil dan menengah di Jogja itulah, Rahmad berhak menerima gelar Master of Business Administration (MBA) dan mendapat gelar Doktor Honoris Causa (Dr Hc) dari Lincoln University San Fransisco, California, Amerika Serikat. Saat diwisuda, Rahmad menyampaikan pidato berjudul The History of Danagung Group from 1991 to 1997.

Menyangkut makin banyaknya pengusaha instan, Rachmad Ali berpendapat jika selama itu dijalankan dengan sungguh-sungguh dan penuh keseriusan, pasti tetap akan membuahkan hasil. Namun demikian, ia mengingatkan bahwa usaha apapun tidak terlepas dari kesulitan. “Pantang menyerah, kerja keras, dan selalu berusaha adalah kuncinya,” kata Rahmad Ali memberi semangat. Baginya, kemerdekaan Indonesia telah diraih dengan jiwa, raga bahkan nyawa oleh para pahlawan. Ia berharap, generasi muda saat ini juga memiliki semangat yang sama dalam mengisi kemerdekaan, salah satunya dengan belajar sungguh-sungguh dan bekerja dengan sunguh-sunguh pula, bukan sebaliknya yang justru menjadi perusak atau sampah negara.

Menyikapi banyaknya koruptor yang ada di negeri ini, ia mengaku prihatin. “Itulah kehebatan wiraswasta. Selain dapat menjauhkan diri dari perbuatan KKN, hidup juga terasa lebih tenang. Tidak dikejar-kejar KPK,” ujarnya dengan ketawa.

Di sela kehidupanya sebagai bankir yang sibuk, Rachmad Ali juga aktif di berbagai organisasi baik akademik dan sosial. Selain itu, waktu untuk keluarga yang minim atau pada malam hari pun dirasa telah cukup. Menurut Rachmad Ali, bentuk kepedulianya pada lingkungan adalah dengan atau ikut membantu usaha kecil dan menengah, mensejahterakan karyawan dan lingkungan, serta berorganisasi. Yang terkini, Rachmad Ali mendirikan pusat kesehatan di Taman Siswa. By: Dimas Putik Marijoe(153070367)

Minggu, 26 April 2009

“PEDAGANG KANTONG PLASTIK, YANG MEMBUAHKAN HASIL”

Rendahnya tingkat pendidikan membuat Pria yang sudah berumur uzur ini susah mencari pekerjaan, akan tetapi ia tak pesimis oleh nasibnya hingga akhirnya ia dapat menyekolahkan anaknya ke 5 anaknya sampai perguruan tinggi.

Warno (82),pedagang kantong plastik bekas di Pasar lor Bringharjo ini sudah 70 tahun berjualan. Di tempat berukuran setengah meter dan di gang yang sangat sempit dan banyak nya lalu lalang orang beraktifitas, pria dengan sapaan “pak no” ini di temani istri nya setiap hari berdagang. Warno memiliki 5 anak . dengan semangat dan banting tulang mencari uang untuk anaknya sekolah. Kerap kali pembeli yang merasa kasihan dengan warno . pembeli memberi uang lebih, “alhamdulilah buat bayaran sekolah anak saya”,ucap warno.
Sejak kecil ia sudah berjualan, dulu ia berjualan karung goni yang di bentuk seperti kantong. Bahan plastik untuk membuat kantong ia dapatkan dari seseorang yang selalu menawarkan pada warno. Pak warno menjual barang daganya Rp 2500-,/ kantong. Keuntungan yang di perolehnya tidak menentu, jika ramai ia bisa mengantongi Rp50.000 sampai Rp100.000. tiap bulan warno mengeluarkan uang sebesar Rp30.000 untuk uang keamanan.
Sesekali anaknya ikut membantu ayahnya berjualan dengan menawarkan keliling pasar dan sepanjang jalan Malioboro. Tahun demi tahun berlalu anak pertamanya lulus sma dan ingin melanjutkan ke perguruan tinggi,anak warno mendapat beasiswa. perjuangan warno tak sia-sia hingga sampai anak nya kuliah, dan ia merasa bangga dan tidak menyangka ia dapat menyekolahkan anaknya sampai sarjana.
Menurut pedagang di samping pak warno berjualan,bu gito (80) yang keeharian nya berjualan barang kuno logam. Sejak umur 10 tahun bu gito jualan dengan warno. Nasib bu gito hampir sama dengan pak warno, daganganya pun tak jarang laris karena bersaing dengan pedagang-pedagang yang baru di samping-sampingnya. Terkadang bu gito dapat untung,”laku saja sudah syukur”ujar bu gito.barang dagangan nya yang turun menurun dari orang tuanya ini sudah tersisih dengan barang antik yang lain.tapi ia salut dengan pakwarno yang semenjak kecil sudah berjualan dengan nya.perjuangan keras nya yang berbuah dapat menyekolahkan anaknya hingga sarjana dan sekarang sudah berkehidupan mapan.

Alvin ardian pratama (153070314)

Kamis, 26 Maret 2009

MENJELANG PEMILU 2009

KAMPANYE KONVOI, MASYARAKAT RESAH



YOGYAKARTA [HARDNEWS]

Bulan maret 2009 merupakan bulan kampanye, semua partai gencar dengan menebarkan ideologinya masing-masing. aku merasa terganggu jika kampanye parpol di laksanakan dengan konvoi secara besar-besaran dengan menggunakan kendaraan bermotor hal semacam itu sangat mengganggu masyarakat dan keamanan tandas ibu cristina hartini yang berdomisili di TB 3/ 10 C BABARSARI DEPOK SLEMAN JOGJAKARTA.ketika di ketemui secara langsung di kediamannya.
Ketika di tanyain tentang situasi kampanye,ibu hartini yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga sangat cekatan menjawab tentang tanggal pemilu,caleg yang akan di pilih serta parpol faforitnya. semuanya itu merupakan persiapan pribadi masing-masing untuk menghadapi pesta demokrasi, tandasnya
Menurut ibu yang sekarang berusia 55 tahun di mana ia sudah banyak mengikuti pemilu bahwa setiap pemilu pasti mengalami perbedaan di mana semua ini sangat membingungkan pemili.sebaiknya dari KPU menpunyai suatu peraturan yang sangat ketat bila dari sala satu parpol melanggar dari peraturan kampanye seharusya di kenakan sangsi dengan tidak memandang partai,usul ibu hartini.
From .p tanto sallo
Nim .153070036
HUJAN DAN BADAI MENGGUYUR KOTA YOGYAKARTA

PENGGUNA JALAN TERANCAM

YOGYAKARTA;
Lagi-lagi pohon Angsono di pintu Timur UPN kampus 1 rubuh ketika hujan dan badai menerpa sekitar 2 jam pada hari Sabtu,21 Maret 09.kejadian berlangsung kira-kira pukul 02.00 siang ketika pengguna jalan lagi sepi yang memungkinkan kurang terjadinya kecelakan lainya,menurut saksi mata Jumadi (satpam UPN) mengatakan rubunya pohon di akibatkan badai di sertai hujan,dalam insiden itu tidak terjadi korban bagi pengguna jalan yang sempat melintas di sekitarnya.namun pohon yang tepat berada di halaman UPN tersebut sempat merobohi pagar pembatas UPN sehingga dari pihak UPN sempat mengalami kerugian dari insiden tersebut.
Insiden tersebut juga sempat mengganggu aktivitas lalulintas di daerah tersebut bahkan sempat terjadi pula insiden kecil di mana sebuah mobil sempat menyerempet motor ketika jalan di tutupi pohon sehingga supir dari sedan tersebut tidak sempat mengendalikan mobilnya.
Dari kejadian itu hendaknya pengguna jalan seharusnya berhati-hati dalam menghadapi musim hujan sekarang ini, yang memungkinkan pohon bisa rubuh seketika serta kejadian-kejadian yang tidak kita inginkan, tegas Bruno mahasiswa UPN jurusan Ilmu Komunikasi yang pada kesempatan itu juga tepat berada di tempat kejadian.
Sesuai pantauan langsung di lapangan,sekitar 7 orang satpam UPN dengan sigap langgsung mengamankan lokasi menggunakan peralatan seadanya sehingga arus lalulintas yang sempat terganggu bisa berjalan lancar. (Gaga Sallo153070036)

Senin, 23 Maret 2009

Capres Prabowo Dekati Blogger via Facebook


Perhelatan Pemilihan Umum (Pemilu) 2009 di Indonesia, sebentar lagi akan dimulai. Segala bentuk kampanye untuk meraih dukungan dan simpati publik sudah ramai dilakukan. Media konvensional seperti spanduk dan umbul-umbul sudah penuh sesak di setiap sudut jalanan. Internet pun menjadi yang baru untuk menggalang kekuatan. Kampanye model barukah?

Tumbuh pesatnya penggunaan situs jejaring sosial seperti Facebook dan blog di Indonesia, nampaknya mulai dilirik oleh berbagai kontestan pemilu. Tidak terkecuali dengan salah satu calon presiden Prabowo Subianto.

Capres yang diusung oleh Partai Gerindra ini mencoba meraup dukungan dengan mendekati pengakses Facebook ataupun blogger. Caranya, dengan membuka akun di situs pertemanan yang sedang naik daun tersebut. Akun Facebook yang dimiliki oleh Prabowo tersebut, berisi tentang visi dan misi dirinya untuk bertarung di pilpres tahun depan.

Tidak hanya itu, blog yang merupakan salah satu kekuatan masyarakat untuk menggiring pendapat dan gagasan, juga menarik minat mantan Danjen Kopassus ini. Blogger Indonesia yang jumlahnya ribuan itu, diajak untuk berkompetisi oleh Prabowo dalam tajuk Prabowo Subianto Blogging Competition 2008.

Sayangnya, dilihat dari komentar yang terdapat di Facebook, blogging competition ini tidak menarik minat banyak blogger. Pasalnya, kompetisi ini tidak dipublikasikan di blog, melainkan hanya di Facebook. Lagipula, hadiah yang diiming-imingkan hanya berupa makan siang dengan Prabowo. Itupun transportasi dan akomodasi ditanggung oleh pemenangnya sendiri.

Politikus dalam menggunakan internet memang menjadi barang baru di dunia politik, Presiden terpilih Amerika Serikat Barack Obama menjadi pelopornya dan berhasil memenangkan pemilu Amerika. Rupanya langkah ini cukup menarik untuk dilakukan oleh para politikus di Indonesia. Tercatat Sutiyoso, Gus Dur juga memiliki akun Facebook.Dimas Putik Marijoe(153070367)
PKS Sambangi Warga hingga Pegunungan

Kader-kader PKS serentak mendatangi rumah-rumah warga Jogja dari perkotaan sampai daerah-daerah pedesaan dan pegunungan,

Tanggal 1 Maret merupakan moment penting bagi bangsa Indonesia untuk membuka mata dunia, bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia masih tegak berdiri dan terpampang jelas di peta dunia. Saat itu, selama enam jam penuh bangsa Indonesia mampu menunjukkan eksistensinya dengan menduduki kembali Ibukota Jogjakarta yang dikuasai oleh kolonial Belanda. Sebuah perjuangan panjang dan membutuhkan strategi yang matang hingga “Yogya Kembali” ke pangkuan ibu pertiwi.

Semangat inilah yang mengilhami kader-kader PKS di Yogyakarta untuk berjuang serentak mensosialisasikan metode contreng demi mensukseskan pelaksanaan pemilu 2009. Karena berdasarkan data yang dimiliki PKS, hampir 80% warga Jogja belum mengetahui cara mencontreng bahkan partai-partai yang ikut dalam Pemilu 2009. Dengan berbekal contoh surat suara berbagai ukuran, kader-kader PKS mulai jam 09.00 serentak mendatangi rumah-rumah warga Jogja dari perkotaan sampai daerah-daerah pedesaan dan pegunungan, tidak lain untuk mengajarkan masyarakat cara mencontreng dengan benar dan menunjukkan beberapa cara yang salah dalam mencontreng.
I’tikad baik kader PKS Jogja disambut antusias warga yang mengaku belum pernah mendapatkan sosialisasi sebelumnya dengan tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk bertanya, mulai dari tanggal pelaksanaan pemilu, solusi jika ada kesalahan contreng dengan coblos, jumlah surat suara, jumlah caleg PKS, cara membuka surat suara, hingga pertanyaan cara pindah TPS bagi pemilih dari luar Jogja. Keseluruhan pertanyaan tersebut dijawab dengan sebagian amunisi yang dibawa kader PKS berupa tiga lembar contoh surat suara pemilu legislative tingkat pusat dan daerah, profil PKS, Profil Caleg PKS dari DPR RI hingga DPRD Tingkat II, lembaran contoh contreng benar dan salah, maupun jawaban secara lisan.
Dari hasil kegiatan Sowan Warga Jogja kader PKS di DIY mendapatkan berbagai temuan diantaranya adalah adanya beberapa kasus money politic dan black campaign. Hal ini dibuktikan dari setiap kali kader PKS silaturahim dari satu rumah hingga ke rumah lainnya dianggap akan memberikan uang saku sebagaimana partai-partai lain yang datang ke rumah warga. Besarnya uang saku yang biasa diterima warga berkisar dari Rp.25.000-Rp.50.000. Bahkan dalam kesempatan tersebut beberapa warga juga menceritakan tentang setiap kali ada pertemuan warga dengan caleg dari partai lain, mereka mendapat uang transport beserta lengkap selebaran yang berisi visi misi partai yang bersangkutan hingga selebaran yang berisi black campaign. Saat ditanya kader PKS tentang mengapa warga tidak melaporkan kasus tersebut kepada pihak yang bersangkutan, warga beralasan bahwa mereka sendiri merasa butuh uang tersebut, jadi tidak mempermasalahkannya atau melaporkannya.
Bahkan ada warga yang secara sengaja mengikuti beberapa acara temu warga dengan caleg untuk mendapatkan pesangon gratis. Ketika ditanya masalah mengapa warga tidak melaporkan black campaign yang dilakukan salah satu parpol terhadap parpol lain, mereka menjawab bahwa mereka tidak berani karena pasti akan membuat kondisi wilayah menjadi rusuh dan tegang, disebabkan oleh peristiwa pelaporan tersebut pasti banyak warga yang akan dibawa menjadi saksi.
“Salah-salah malah kita yang jadi tahanan,” begitulah komentar seorang warga. Berikut ketika warga ditanya mengenai jadwal kampanye agar mereka mengetahui waktu kapan partai politik bisa dan berhak menyebarkan visi dan misinya sesuai aturan yang berlaku, warga menjawab masa bodoh dengan hal tersebut karena tidak ada urusannya dengan mereka.
Bukti di atas menunjukkan minimnya pengetahuan masyarakat serta rendahnya rasa kepemilikian warga terhadap pemilu 2009 yang menjadi ajang besar dalam menentukan arah dan nasib bangsa Indonesia kedepan, yang sudah seharusnya tidak terjadi lagi mengingat pelaksanaan pemilu tinggal 1 bulan lagi. Sudah tidak wajar lagi berbagai alasan yang dikemukakan jika berputar dari kurangnya sosialisasi atau kurangnya pengamanan terhadap berbagai pihak masyarakat sehingga mereka menjadi acuh bahkan ketakutan, terlebih tergantung dengan budaya masa lalu yang justru membodohi masyarakat. Masa persiapan ini sudah habis karena tinggal 30 hari lagi, sebab, seharusnya mata seluruh aparat keamanan terlebih KPU awas dan segera bertindak dengan berbagai hal yang terjadi hingga di pelosok pedesaan.Dimas Putik Marijoe(153070367)

Kamis, 12 Maret 2009

"APAKAH INFOTAINMENT ITU BERITA ATAU HIBURAN SEMATA"

Selasa.(9) Maret 2009 ketua KPI pusat S.djuarsa mengatakan bahwa “jangan menonton infotainment” karena dapat merusak moral dan dapat membuat masyarakat indonesia bodoh, akibat tayangan infotainment. Banyak tayangan tersebut memiliki unsur-unsur popularitas, konflik, sensasi, seks. Selain mengomentari tayangan infotainment, S.djuarsa juga komentar masalah tayangan seperti “termehek-mehek” yang menurut dia tayangan rekayasa dan tidak mendidik.. Berbeda dengan ERIKA ketua pelaksana tayangan infotainment SILET. Menurut Erika infotainment itu berita tentang keberhasilan artis hingga masalah-masalah yang terkait artis dan bukan fitnah dan gosip, Karena infotainment bukan sembarang hiburan melainkan berita tentang seputar masalah kehidupan artis. Dia sendiri pernah melakukan profesi nya sebagai reporter bagaimana proses berita dari awal mewawancarai, mengedit, hingga di sampaikan ke media, ungkap si Erika. Berbeda lagi hal nya dengan Raldy programing tv one ini lebih mempermasalahkan banyak nya tayangan infotainment dan kurang nya program berita. menurut nya jika indonesia seperti ini terus maka SDM kita akan melemah. “mulai sekarang banyak-banyak lah menonton berita” ujar raldy. Seminar yang di adakan di kampus upn “veteran” yogyakarta ini dengan tema “jurnalisme infotainment” banyak menimbulkan pro dan kontra terhadap para narasumber, meski terjadi pro dan kontra tetapi semua menghargai pendapat masing-masing tersebut.
Alvin Ardian Pratama 153070314

Selasa, 24 Februari 2009

FENOMENA KECANDUAN MAIN GAME DI KALANGAN MAHASISWA

Sekilas tentang game online:

Dulu setau saya, pertama kali cuma ada 1 yaitu Nexia (skitar 6 taon lalu) lalu muncul Ragnarok Online yang sukses besar, dilanjutkan dengan ratusan varian-varian baru game-game online seperti GunBound, Tantra, Risk Your Life, Seal, Audition Online, dll dkk dsb. Kebanyakan bertipe RPG/Petualangan. Dalam permainan game online ini ada yg namanya level pemain, semakin sering si pemain memainkan petualangan character-nya di game itu, maka levelnya akan terus naik dan dari yang saya tau, hampir semua game ini menggunakan sistem voucher, jadi si pemain harus membeli voucher game tertentu seharga beberapa Rupiah untuk dapat memainkan game tertentu itu selama beberapa jam. Seperti pasir di pantai, game-game online ini sangat digandrungi oleh banyak orang di Indonesia, bahkan di seluruh dunia. Kebanyakan dari mereka adalah pelajar, dari anak SD sampai mahasiswa, cowo dan cewe dan setau saya ada juga orang-orang dewasa yang suka bermain.


Dalam seminggu saja saya bisa lima hari bermain game. Biasanya sehari bisa main sampai 12 jam. ya rata-rata per hari menghabiskan uang buat main game dan beli makanan Rp 50.000,00. Gak sayang lah uang segitu yang penting saya senang. - Maya (26), penggemar permainan jaringan

Biasa sekali main sampai lima jam. - Reika (19), mahasiswi ATMA

Biasanya bisa sampai seharian saya main game online. Kalau dirata-rata sehari menghabiskan uang Rp 50.000,00 untuk maen game ini. – M Jainudin (20), mahasiswa STT TELKOM”


Benar-benar mengejutkan, bagaimana bisa generasi penerus bangsa ini berpola pikir seperti, hasil wawancara di atas. Game udah jadi candu, sama kaya narkotik, dan pemuda-pemudi bangsa menghabiskan waktu 5-12 jam sehari hanya untuk main game saja! ckckck…. 5 jam adalah waktu yang cukup lama untuk main game, yang notabene merupakan suatu pekerjaan yang sama sekali tidak produktif, apalagi ada yang main sampe 12 jam bahkan seharian, coba renungkan, dalam 5 jam tuh kira-kira kalian semua bisa nyelesein 2 laporan praktikum, namatin 1 novel, menghadiri 4 rapat, makan 20 piring, pergi Bandung-Sumedang-Bandung, coding 1 program cupu, ngaji 6 juz, deelel.


Klo menghitung jumlah uang yang di habiskan, sehari habis 50 ribu, klo main 5 hari seminggu, dan 1 bulan ada 4 minggu aja, 1 juta/bulan habis buat main game doang! Dan apa yang didapat dari main game itu? Cuma kesenangan semu! padahal, di negeri ini banyak banget orang yang kekurangan. Buruh pabrik yang penghasilannya UMR padahal anaknya banyak. penduduk kampung yang ga bisa beli susu, dan akhirnya bayinya dikasih air tajin, anak jalanan yang ada dimana-mana. (Dimas Putik Marijoe 153070367)

Senin, 23 Februari 2009

MAHASIWA BERPROFESI GANDA


Seperti kata sebuah pepata” sambil menyelam minum air ”mungkin ini yang sangat tepat apabila kita menengok dan meyelusuri lebih dalam pada suatu gang kecil, di sana terdapat seorang yang berparas cantik berkulit langsat asal Toraja-Lembata yang semangat untuk bekerja demi hidup dan kehidupan.

Seperti di ketemui secara langsung di tempat kerjanya kata seorang mahasiswa Hubungan Internasional di Universitas Pembangunan Nasional Yogyakarta semester IV ini mengatakan bahwa pilihan untuk bekerja pada suatu tempat rental VCD/DVD adalah suatu pilihan hidup di mana secara tidak langsung mau mengatakan pada dirinya bahwa inilah makna hidupnya.

Jln Tambakbayan VII Babarsari di salah satu kamar berukuran 4.3 yang bisa di baca oleh setiap orang yang sempat melintas di depan ’SQUARE ANIME’ tulisan sederhana ini terpampang didepan yang tidak dilengkapi dengan hiasan seakan menunjukan bahwa di sini ada seorang berjiwa patriotisme yang memiliki nama lengkap Elisabeth Niga Beda yang seharian di kenal oleh teman-temannya sebagai seorang periang.Lya itulah sapaan yang biasa dipanggil oleh setiap orang yang menjumpai dia. Dengan kesan malu tapi mau ia mengatakan dalam pekerjaan ini omsed penghasilan yang di dapat pada setiap bulanya adalah Rp.300.000 yang mana dia di tuntut harus bekerja mulai dari jam 03.00 petang sampai 09.00 malam.semua ini dia lakukan dengan penuh semangat tanpa kenal lelah.Jarak dari kosnya ke tempat bekerja kira-kira satu kilometer harus dia tempuh walau tanpa kendaraan, menuntut dia harus berjalan kaki,tidak menyurutkan semangatnya untuk dia melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya,kata Lya yang pada kesempatan ini mengaku masih single.

Di samping semua pekerjaan itu ia juga tidak mau kecolongan dengan tugas dan tanggung jawab yang utama yaitu menjalankan dan menyelesaikan kuliahya dengan tepat pada waktunya,semuanya berjalan seiring dan sejalan dengan tanpa ada hambatan,mungkin dengan semua inilah ia dapat menemukan jati dirinya.Semoga.

Dari: Petrus Tanto Sallo/153070036

Minggu, 22 Februari 2009

warung burjo selalu di serbu mahasiswa/i

warung burjo selalu di serbu mahasiswa (alvin ardian pratama 153070314)

YOGYAKARTA, burjo nama yang sering akrab di panggil oleh mahasiswa/i jogja setiap pagi jam 08.00 sudah banyak para mahasiswa yang menyerbu burjo. sebagian besar para mahasiswa mereka ingin sarapan pagi sebelum mereka melakukan aktivitas kuliah. menumenu yang ada di warung burjo sangat sederhana, dari mie goreng,bubur kacang hijau bubur ayam, kopi susu dll.
sapaan yang biasa di sapa "AA"atau "TETEH"yang biasa melayani para pelanggan nya. warung burjo "moro artos" babarsari yang di rintis sudah bertahun-tahun dan mempunyai banyak cabang.
menurut mahasiswa yang sering mampir di warung burjo, ia setiap pagi selalu minim kopi, kata dia selain dekat kampus harga nya pun pas dengan harga mahasiswa ucap si mahasiswa. yang selalu di gemari oleh mahasiswa yaiti mie goreng dan yang instan-instan. biasanya warung burjo ramai pada jam-jam kuliah.
ada salah satu warung burjo di kota jogja yang memberi fasilitas hot spot, jadi selain membuat para mahasiswa fasilitas seperti ini sangat membantu di saat mahasiswa tersebut ingin mengakses internet. sambil mengisi perut dan akses internet.di burjo "moro artos belum ada fasilitas seperti itu tapi suatu saat saya ingin mencoba menyaingi burjo yang memberi fasilita itu.ujar si pemilik burjo.