MENJELANG PEMILU 2009
KAMPANYE KONVOI, MASYARAKAT RESAH
YOGYAKARTA [HARDNEWS]
Bulan maret 2009 merupakan bulan kampanye, semua partai gencar dengan menebarkan ideologinya masing-masing. aku merasa terganggu jika kampanye parpol di laksanakan dengan konvoi secara besar-besaran dengan menggunakan kendaraan bermotor hal semacam itu sangat mengganggu masyarakat dan keamanan tandas ibu cristina hartini yang berdomisili di TB 3/ 10 C BABARSARI DEPOK SLEMAN JOGJAKARTA.ketika di ketemui secara langsung di kediamannya.
Ketika di tanyain tentang situasi kampanye,ibu hartini yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga sangat cekatan menjawab tentang tanggal pemilu,caleg yang akan di pilih serta parpol faforitnya. semuanya itu merupakan persiapan pribadi masing-masing untuk menghadapi pesta demokrasi, tandasnya
Menurut ibu yang sekarang berusia 55 tahun di mana ia sudah banyak mengikuti pemilu bahwa setiap pemilu pasti mengalami perbedaan di mana semua ini sangat membingungkan pemili.sebaiknya dari KPU menpunyai suatu peraturan yang sangat ketat bila dari sala satu parpol melanggar dari peraturan kampanye seharusya di kenakan sangsi dengan tidak memandang partai,usul ibu hartini.
From .p tanto sallo
Nim .153070036
Kamis, 26 Maret 2009
HUJAN DAN BADAI MENGGUYUR KOTA YOGYAKARTA
PENGGUNA JALAN TERANCAM
YOGYAKARTA;
Lagi-lagi pohon Angsono di pintu Timur UPN kampus 1 rubuh ketika hujan dan badai menerpa sekitar 2 jam pada hari Sabtu,21 Maret 09.kejadian berlangsung kira-kira pukul 02.00 siang ketika pengguna jalan lagi sepi yang memungkinkan kurang terjadinya kecelakan lainya,menurut saksi mata Jumadi (satpam UPN) mengatakan rubunya pohon di akibatkan badai di sertai hujan,dalam insiden itu tidak terjadi korban bagi pengguna jalan yang sempat melintas di sekitarnya.namun pohon yang tepat berada di halaman UPN tersebut sempat merobohi pagar pembatas UPN sehingga dari pihak UPN sempat mengalami kerugian dari insiden tersebut.
Insiden tersebut juga sempat mengganggu aktivitas lalulintas di daerah tersebut bahkan sempat terjadi pula insiden kecil di mana sebuah mobil sempat menyerempet motor ketika jalan di tutupi pohon sehingga supir dari sedan tersebut tidak sempat mengendalikan mobilnya.
Dari kejadian itu hendaknya pengguna jalan seharusnya berhati-hati dalam menghadapi musim hujan sekarang ini, yang memungkinkan pohon bisa rubuh seketika serta kejadian-kejadian yang tidak kita inginkan, tegas Bruno mahasiswa UPN jurusan Ilmu Komunikasi yang pada kesempatan itu juga tepat berada di tempat kejadian.
Sesuai pantauan langsung di lapangan,sekitar 7 orang satpam UPN dengan sigap langgsung mengamankan lokasi menggunakan peralatan seadanya sehingga arus lalulintas yang sempat terganggu bisa berjalan lancar. (Gaga Sallo153070036)
PENGGUNA JALAN TERANCAM
YOGYAKARTA;
Lagi-lagi pohon Angsono di pintu Timur UPN kampus 1 rubuh ketika hujan dan badai menerpa sekitar 2 jam pada hari Sabtu,21 Maret 09.kejadian berlangsung kira-kira pukul 02.00 siang ketika pengguna jalan lagi sepi yang memungkinkan kurang terjadinya kecelakan lainya,menurut saksi mata Jumadi (satpam UPN) mengatakan rubunya pohon di akibatkan badai di sertai hujan,dalam insiden itu tidak terjadi korban bagi pengguna jalan yang sempat melintas di sekitarnya.namun pohon yang tepat berada di halaman UPN tersebut sempat merobohi pagar pembatas UPN sehingga dari pihak UPN sempat mengalami kerugian dari insiden tersebut.
Insiden tersebut juga sempat mengganggu aktivitas lalulintas di daerah tersebut bahkan sempat terjadi pula insiden kecil di mana sebuah mobil sempat menyerempet motor ketika jalan di tutupi pohon sehingga supir dari sedan tersebut tidak sempat mengendalikan mobilnya.
Dari kejadian itu hendaknya pengguna jalan seharusnya berhati-hati dalam menghadapi musim hujan sekarang ini, yang memungkinkan pohon bisa rubuh seketika serta kejadian-kejadian yang tidak kita inginkan, tegas Bruno mahasiswa UPN jurusan Ilmu Komunikasi yang pada kesempatan itu juga tepat berada di tempat kejadian.
Sesuai pantauan langsung di lapangan,sekitar 7 orang satpam UPN dengan sigap langgsung mengamankan lokasi menggunakan peralatan seadanya sehingga arus lalulintas yang sempat terganggu bisa berjalan lancar. (Gaga Sallo153070036)
Senin, 23 Maret 2009
Capres Prabowo Dekati Blogger via Facebook
Perhelatan Pemilihan Umum (Pemilu) 2009 di Indonesia, sebentar lagi akan dimulai. Segala bentuk kampanye untuk meraih dukungan dan simpati publik sudah ramai dilakukan. Media konvensional seperti spanduk dan umbul-umbul sudah penuh sesak di setiap sudut jalanan. Internet pun menjadi yang baru untuk menggalang kekuatan. Kampanye model barukah?
Tumbuh pesatnya penggunaan situs jejaring sosial seperti Facebook dan blog di Indonesia, nampaknya mulai dilirik oleh berbagai kontestan pemilu. Tidak terkecuali dengan salah satu calon presiden Prabowo Subianto.
Capres yang diusung oleh Partai Gerindra ini mencoba meraup dukungan dengan mendekati pengakses Facebook ataupun blogger. Caranya, dengan membuka akun di situs pertemanan yang sedang naik daun tersebut. Akun Facebook yang dimiliki oleh Prabowo tersebut, berisi tentang visi dan misi dirinya untuk bertarung di pilpres tahun depan.
Tidak hanya itu, blog yang merupakan salah satu kekuatan masyarakat untuk menggiring pendapat dan gagasan, juga menarik minat mantan Danjen Kopassus ini. Blogger Indonesia yang jumlahnya ribuan itu, diajak untuk berkompetisi oleh Prabowo dalam tajuk Prabowo Subianto Blogging Competition 2008.
Sayangnya, dilihat dari komentar yang terdapat di Facebook, blogging competition ini tidak menarik minat banyak blogger. Pasalnya, kompetisi ini tidak dipublikasikan di blog, melainkan hanya di Facebook. Lagipula, hadiah yang diiming-imingkan hanya berupa makan siang dengan Prabowo. Itupun transportasi dan akomodasi ditanggung oleh pemenangnya sendiri.
Politikus dalam menggunakan internet memang menjadi barang baru di dunia politik, Presiden terpilih Amerika Serikat Barack Obama menjadi pelopornya dan berhasil memenangkan pemilu Amerika. Rupanya langkah ini cukup menarik untuk dilakukan oleh para politikus di Indonesia. Tercatat Sutiyoso, Gus Dur juga memiliki akun Facebook.Dimas Putik Marijoe(153070367)
Perhelatan Pemilihan Umum (Pemilu) 2009 di Indonesia, sebentar lagi akan dimulai. Segala bentuk kampanye untuk meraih dukungan dan simpati publik sudah ramai dilakukan. Media konvensional seperti spanduk dan umbul-umbul sudah penuh sesak di setiap sudut jalanan. Internet pun menjadi yang baru untuk menggalang kekuatan. Kampanye model barukah?
Tumbuh pesatnya penggunaan situs jejaring sosial seperti Facebook dan blog di Indonesia, nampaknya mulai dilirik oleh berbagai kontestan pemilu. Tidak terkecuali dengan salah satu calon presiden Prabowo Subianto.
Capres yang diusung oleh Partai Gerindra ini mencoba meraup dukungan dengan mendekati pengakses Facebook ataupun blogger. Caranya, dengan membuka akun di situs pertemanan yang sedang naik daun tersebut. Akun Facebook yang dimiliki oleh Prabowo tersebut, berisi tentang visi dan misi dirinya untuk bertarung di pilpres tahun depan.
Tidak hanya itu, blog yang merupakan salah satu kekuatan masyarakat untuk menggiring pendapat dan gagasan, juga menarik minat mantan Danjen Kopassus ini. Blogger Indonesia yang jumlahnya ribuan itu, diajak untuk berkompetisi oleh Prabowo dalam tajuk Prabowo Subianto Blogging Competition 2008.
Sayangnya, dilihat dari komentar yang terdapat di Facebook, blogging competition ini tidak menarik minat banyak blogger. Pasalnya, kompetisi ini tidak dipublikasikan di blog, melainkan hanya di Facebook. Lagipula, hadiah yang diiming-imingkan hanya berupa makan siang dengan Prabowo. Itupun transportasi dan akomodasi ditanggung oleh pemenangnya sendiri.
Politikus dalam menggunakan internet memang menjadi barang baru di dunia politik, Presiden terpilih Amerika Serikat Barack Obama menjadi pelopornya dan berhasil memenangkan pemilu Amerika. Rupanya langkah ini cukup menarik untuk dilakukan oleh para politikus di Indonesia. Tercatat Sutiyoso, Gus Dur juga memiliki akun Facebook.Dimas Putik Marijoe(153070367)
PKS Sambangi Warga hingga Pegunungan
Kader-kader PKS serentak mendatangi rumah-rumah warga Jogja dari perkotaan sampai daerah-daerah pedesaan dan pegunungan,
Tanggal 1 Maret merupakan moment penting bagi bangsa Indonesia untuk membuka mata dunia, bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia masih tegak berdiri dan terpampang jelas di peta dunia. Saat itu, selama enam jam penuh bangsa Indonesia mampu menunjukkan eksistensinya dengan menduduki kembali Ibukota Jogjakarta yang dikuasai oleh kolonial Belanda. Sebuah perjuangan panjang dan membutuhkan strategi yang matang hingga “Yogya Kembali” ke pangkuan ibu pertiwi.
Semangat inilah yang mengilhami kader-kader PKS di Yogyakarta untuk berjuang serentak mensosialisasikan metode contreng demi mensukseskan pelaksanaan pemilu 2009. Karena berdasarkan data yang dimiliki PKS, hampir 80% warga Jogja belum mengetahui cara mencontreng bahkan partai-partai yang ikut dalam Pemilu 2009. Dengan berbekal contoh surat suara berbagai ukuran, kader-kader PKS mulai jam 09.00 serentak mendatangi rumah-rumah warga Jogja dari perkotaan sampai daerah-daerah pedesaan dan pegunungan, tidak lain untuk mengajarkan masyarakat cara mencontreng dengan benar dan menunjukkan beberapa cara yang salah dalam mencontreng.
I’tikad baik kader PKS Jogja disambut antusias warga yang mengaku belum pernah mendapatkan sosialisasi sebelumnya dengan tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk bertanya, mulai dari tanggal pelaksanaan pemilu, solusi jika ada kesalahan contreng dengan coblos, jumlah surat suara, jumlah caleg PKS, cara membuka surat suara, hingga pertanyaan cara pindah TPS bagi pemilih dari luar Jogja. Keseluruhan pertanyaan tersebut dijawab dengan sebagian amunisi yang dibawa kader PKS berupa tiga lembar contoh surat suara pemilu legislative tingkat pusat dan daerah, profil PKS, Profil Caleg PKS dari DPR RI hingga DPRD Tingkat II, lembaran contoh contreng benar dan salah, maupun jawaban secara lisan.
Dari hasil kegiatan Sowan Warga Jogja kader PKS di DIY mendapatkan berbagai temuan diantaranya adalah adanya beberapa kasus money politic dan black campaign. Hal ini dibuktikan dari setiap kali kader PKS silaturahim dari satu rumah hingga ke rumah lainnya dianggap akan memberikan uang saku sebagaimana partai-partai lain yang datang ke rumah warga. Besarnya uang saku yang biasa diterima warga berkisar dari Rp.25.000-Rp.50.000. Bahkan dalam kesempatan tersebut beberapa warga juga menceritakan tentang setiap kali ada pertemuan warga dengan caleg dari partai lain, mereka mendapat uang transport beserta lengkap selebaran yang berisi visi misi partai yang bersangkutan hingga selebaran yang berisi black campaign. Saat ditanya kader PKS tentang mengapa warga tidak melaporkan kasus tersebut kepada pihak yang bersangkutan, warga beralasan bahwa mereka sendiri merasa butuh uang tersebut, jadi tidak mempermasalahkannya atau melaporkannya.
Bahkan ada warga yang secara sengaja mengikuti beberapa acara temu warga dengan caleg untuk mendapatkan pesangon gratis. Ketika ditanya masalah mengapa warga tidak melaporkan black campaign yang dilakukan salah satu parpol terhadap parpol lain, mereka menjawab bahwa mereka tidak berani karena pasti akan membuat kondisi wilayah menjadi rusuh dan tegang, disebabkan oleh peristiwa pelaporan tersebut pasti banyak warga yang akan dibawa menjadi saksi.
“Salah-salah malah kita yang jadi tahanan,” begitulah komentar seorang warga. Berikut ketika warga ditanya mengenai jadwal kampanye agar mereka mengetahui waktu kapan partai politik bisa dan berhak menyebarkan visi dan misinya sesuai aturan yang berlaku, warga menjawab masa bodoh dengan hal tersebut karena tidak ada urusannya dengan mereka.
Bukti di atas menunjukkan minimnya pengetahuan masyarakat serta rendahnya rasa kepemilikian warga terhadap pemilu 2009 yang menjadi ajang besar dalam menentukan arah dan nasib bangsa Indonesia kedepan, yang sudah seharusnya tidak terjadi lagi mengingat pelaksanaan pemilu tinggal 1 bulan lagi. Sudah tidak wajar lagi berbagai alasan yang dikemukakan jika berputar dari kurangnya sosialisasi atau kurangnya pengamanan terhadap berbagai pihak masyarakat sehingga mereka menjadi acuh bahkan ketakutan, terlebih tergantung dengan budaya masa lalu yang justru membodohi masyarakat. Masa persiapan ini sudah habis karena tinggal 30 hari lagi, sebab, seharusnya mata seluruh aparat keamanan terlebih KPU awas dan segera bertindak dengan berbagai hal yang terjadi hingga di pelosok pedesaan.Dimas Putik Marijoe(153070367)
Kader-kader PKS serentak mendatangi rumah-rumah warga Jogja dari perkotaan sampai daerah-daerah pedesaan dan pegunungan,
Tanggal 1 Maret merupakan moment penting bagi bangsa Indonesia untuk membuka mata dunia, bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia masih tegak berdiri dan terpampang jelas di peta dunia. Saat itu, selama enam jam penuh bangsa Indonesia mampu menunjukkan eksistensinya dengan menduduki kembali Ibukota Jogjakarta yang dikuasai oleh kolonial Belanda. Sebuah perjuangan panjang dan membutuhkan strategi yang matang hingga “Yogya Kembali” ke pangkuan ibu pertiwi.
Semangat inilah yang mengilhami kader-kader PKS di Yogyakarta untuk berjuang serentak mensosialisasikan metode contreng demi mensukseskan pelaksanaan pemilu 2009. Karena berdasarkan data yang dimiliki PKS, hampir 80% warga Jogja belum mengetahui cara mencontreng bahkan partai-partai yang ikut dalam Pemilu 2009. Dengan berbekal contoh surat suara berbagai ukuran, kader-kader PKS mulai jam 09.00 serentak mendatangi rumah-rumah warga Jogja dari perkotaan sampai daerah-daerah pedesaan dan pegunungan, tidak lain untuk mengajarkan masyarakat cara mencontreng dengan benar dan menunjukkan beberapa cara yang salah dalam mencontreng.
I’tikad baik kader PKS Jogja disambut antusias warga yang mengaku belum pernah mendapatkan sosialisasi sebelumnya dengan tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk bertanya, mulai dari tanggal pelaksanaan pemilu, solusi jika ada kesalahan contreng dengan coblos, jumlah surat suara, jumlah caleg PKS, cara membuka surat suara, hingga pertanyaan cara pindah TPS bagi pemilih dari luar Jogja. Keseluruhan pertanyaan tersebut dijawab dengan sebagian amunisi yang dibawa kader PKS berupa tiga lembar contoh surat suara pemilu legislative tingkat pusat dan daerah, profil PKS, Profil Caleg PKS dari DPR RI hingga DPRD Tingkat II, lembaran contoh contreng benar dan salah, maupun jawaban secara lisan.
Dari hasil kegiatan Sowan Warga Jogja kader PKS di DIY mendapatkan berbagai temuan diantaranya adalah adanya beberapa kasus money politic dan black campaign. Hal ini dibuktikan dari setiap kali kader PKS silaturahim dari satu rumah hingga ke rumah lainnya dianggap akan memberikan uang saku sebagaimana partai-partai lain yang datang ke rumah warga. Besarnya uang saku yang biasa diterima warga berkisar dari Rp.25.000-Rp.50.000. Bahkan dalam kesempatan tersebut beberapa warga juga menceritakan tentang setiap kali ada pertemuan warga dengan caleg dari partai lain, mereka mendapat uang transport beserta lengkap selebaran yang berisi visi misi partai yang bersangkutan hingga selebaran yang berisi black campaign. Saat ditanya kader PKS tentang mengapa warga tidak melaporkan kasus tersebut kepada pihak yang bersangkutan, warga beralasan bahwa mereka sendiri merasa butuh uang tersebut, jadi tidak mempermasalahkannya atau melaporkannya.
Bahkan ada warga yang secara sengaja mengikuti beberapa acara temu warga dengan caleg untuk mendapatkan pesangon gratis. Ketika ditanya masalah mengapa warga tidak melaporkan black campaign yang dilakukan salah satu parpol terhadap parpol lain, mereka menjawab bahwa mereka tidak berani karena pasti akan membuat kondisi wilayah menjadi rusuh dan tegang, disebabkan oleh peristiwa pelaporan tersebut pasti banyak warga yang akan dibawa menjadi saksi.
“Salah-salah malah kita yang jadi tahanan,” begitulah komentar seorang warga. Berikut ketika warga ditanya mengenai jadwal kampanye agar mereka mengetahui waktu kapan partai politik bisa dan berhak menyebarkan visi dan misinya sesuai aturan yang berlaku, warga menjawab masa bodoh dengan hal tersebut karena tidak ada urusannya dengan mereka.
Bukti di atas menunjukkan minimnya pengetahuan masyarakat serta rendahnya rasa kepemilikian warga terhadap pemilu 2009 yang menjadi ajang besar dalam menentukan arah dan nasib bangsa Indonesia kedepan, yang sudah seharusnya tidak terjadi lagi mengingat pelaksanaan pemilu tinggal 1 bulan lagi. Sudah tidak wajar lagi berbagai alasan yang dikemukakan jika berputar dari kurangnya sosialisasi atau kurangnya pengamanan terhadap berbagai pihak masyarakat sehingga mereka menjadi acuh bahkan ketakutan, terlebih tergantung dengan budaya masa lalu yang justru membodohi masyarakat. Masa persiapan ini sudah habis karena tinggal 30 hari lagi, sebab, seharusnya mata seluruh aparat keamanan terlebih KPU awas dan segera bertindak dengan berbagai hal yang terjadi hingga di pelosok pedesaan.Dimas Putik Marijoe(153070367)
Kamis, 12 Maret 2009
"APAKAH INFOTAINMENT ITU BERITA ATAU HIBURAN SEMATA"
Selasa.(9) Maret 2009 ketua KPI pusat S.djuarsa mengatakan bahwa “jangan menonton infotainment” karena dapat merusak moral dan dapat membuat masyarakat indonesia bodoh, akibat tayangan infotainment. Banyak tayangan tersebut memiliki unsur-unsur popularitas, konflik, sensasi, seks. Selain mengomentari tayangan infotainment, S.djuarsa juga komentar masalah tayangan seperti “termehek-mehek” yang menurut dia tayangan rekayasa dan tidak mendidik.. Berbeda dengan ERIKA ketua pelaksana tayangan infotainment SILET. Menurut Erika infotainment itu berita tentang keberhasilan artis hingga masalah-masalah yang terkait artis dan bukan fitnah dan gosip, Karena infotainment bukan sembarang hiburan melainkan berita tentang seputar masalah kehidupan artis. Dia sendiri pernah melakukan profesi nya sebagai reporter bagaimana proses berita dari awal mewawancarai, mengedit, hingga di sampaikan ke media, ungkap si Erika. Berbeda lagi hal nya dengan Raldy programing tv one ini lebih mempermasalahkan banyak nya tayangan infotainment dan kurang nya program berita. menurut nya jika indonesia seperti ini terus maka SDM kita akan melemah. “mulai sekarang banyak-banyak lah menonton berita” ujar raldy. Seminar yang di adakan di kampus upn “veteran” yogyakarta ini dengan tema “jurnalisme infotainment” banyak menimbulkan pro dan kontra terhadap para narasumber, meski terjadi pro dan kontra tetapi semua menghargai pendapat masing-masing tersebut.
Alvin Ardian Pratama 153070314
Alvin Ardian Pratama 153070314
Langganan:
Postingan (Atom)