Senin, 04 Mei 2009

SEMUA DEMI KEKUASAAN

TAJUK RENCANA



Pemilu pilpres tinggal 1 bulan lagi, rakyat hanya berharap kepada pemimpin yang baru supaya bisa lebih mendengarkan keluhan rakyat,dan tidak memikirkan kepentingan pribadi atau kelompok.

Tiga parpol besar yakni pdi-p,golkar,demokrat sibuk berkoalisi dengan partai partai lainya.demokrat berkoalisi dengan pan,pkb,pks,pbb tapi belum ada kepastian yang valid dari keempat partai tersebut.sedangkan golkar sudah menentukan pasangan cawapres dari partai hanura wiranto.berbeda dengan pdi-p yang mengusung partai gerindra akan tetapi cawapres apakah prabowo mencalonkan atau tidak karena koalisi belum lah pasti akurat.
ketiga partai tersebut masih mengharapkan munculnya politisi berjiwa negarawan di negeri ini.sekarang ini elite politik menunjukkan kepentingan tertinggi adalah pemilu dan pilpres,seharusnya politisi belajar menjadi negarawan.
Politik yang bermartabat dan bermoral bukanlah ajang rebutan dan permainan kekuasaan,tetapi selalu mengarah pada kepentingan yang lebih besar daripada kepentingan golongan,yakni kepentingan bangsa.negara kita bukan sedang dalam kondisi serba baik.korupsi,krisis ekonomi global bahkan ancaman disintegrasi masih menjadi tantangan serius.politisi yang mengungkapkan kenegaraanya tak hanya berkehendak memegang kekuasaan tetapi juga menegaskan dan membuktikan apa yang mau di perbuat untuk bangsa dan Negara dengan visi yang benar, penting ,dan mendalam.
Banyak nya janji-janji yang di lontarkan oleh pilpres mendatang,kiranya sudah bosan mendengar janji palsu.negara kita banyak masalah dan mengapa semua caprès tidak memikirkan apa yang akan di hadapi kedepan nya,jika semua tidak memikirkan kepentingan pribadi maka betapa berat nya menjadi capres&cawapres.negara kita berasas pancasila dan UUD1945 tapi yang aneh banyak pemimpin kita melenceng dari asas tersebut.seharusnya pemimpin meluruskan asas pancasila dan UUD 1945.ibarat anak kecil yang sedang sakit batuk dan oleh dokternya bukan di beri obat tapi malah diberi permen maka si dokter ini bukan menyembuhkan tapi mematikan si anak ini,sama hal nya dengan rakyat yang sedang susah tambah di beri beban.
Tak berlebihan kiranya jika kita katakan pemilu presiden 2009 ini di sertai berbagai masalah dan rasa perasaan yang memerlukan sikap dewasa, rasional, dan demokratis untuk menghadapi dan menyelesikanya.akhirnya bukanlah kita di hadapkan oleh tanggung jawab dan tantangan bersama yakni menyelenggarakan prikehidupan demokratis yang mempercepat terwujudnya kesejahteraan rakyat serta kemajuan bangsa dan negara
Alvin Ardian Pratama(153070314)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar