'Bankir rakyat', julukan itulah yang disematkan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X kepada Rachmad Ali, pendiri sekaligus pemilik BPR Danagung Group. Julukan itu terasa pas karena Rahmad memang benar-benar lahir dari kalangan rakyat jelata. Ia memilih mendirikan BPR demi membantu bisnis riil rakyat kecil seperti pedagang pasar, pengrajin dan pengusaha kecil lainnya. Rahmad mengaku benar-benar memulai usahanya dari nol. Dunia perbankan ia pelajari secara otodidak. “Walaupun saya tidak begitu paham dengan bisnis bank, namun saya yakin bisa,” kata lelaki berbadan tegap yang menyukai renang ini. Setiap kali ia merasa ada sesuatu yang dirasa mampu dan mungkin, ia tidak pernah ragu dan pasti berhasil. Menurut Rahmad, komitmen itu sangatlah penting bagi seorang bankir. Hal itu penting karena dalam mengelola bank, tidaklah sama dengan mengelola perusahaan lain. “Kepercayaan sangat penting karena harus mengelola dana nasabah,” ujarnya penuh keseriusan.
Sejarah mulai berputar dan bergerak cepat. Meski dari bawah, kini ia sukses sebagai seorang pengusaha perbankan. Berangkat dari sukses yang telah berhasil diraih, Rahmad selalu mendorong kepada seluruh karyawannya untuk selalu serius menekuni pekerjaannya. “Apapun yang kau tekuni, kerjakan secara serius, niscaya akan tercapai hasil yang kau inginkan.”
Karena komitmennya dalam membangun ekonomi rakyat kecil dan menengah di Jogja itulah, Rahmad berhak menerima gelar Master of Business Administration (MBA) dan mendapat gelar Doktor Honoris Causa (Dr Hc) dari Lincoln University San Fransisco, California, Amerika Serikat. Saat diwisuda, Rahmad menyampaikan pidato berjudul The History of Danagung Group from 1991 to 1997.
Menyangkut makin banyaknya pengusaha instan, Rachmad Ali berpendapat jika selama itu dijalankan dengan sungguh-sungguh dan penuh keseriusan, pasti tetap akan membuahkan hasil. Namun demikian, ia mengingatkan bahwa usaha apapun tidak terlepas dari kesulitan. “Pantang menyerah, kerja keras, dan selalu berusaha adalah kuncinya,” kata Rahmad Ali memberi semangat. Baginya, kemerdekaan Indonesia telah diraih dengan jiwa, raga bahkan nyawa oleh para pahlawan. Ia berharap, generasi muda saat ini juga memiliki semangat yang sama dalam mengisi kemerdekaan, salah satunya dengan belajar sungguh-sungguh dan bekerja dengan sunguh-sunguh pula, bukan sebaliknya yang justru menjadi perusak atau sampah negara.
Menyikapi banyaknya koruptor yang ada di negeri ini, ia mengaku prihatin. “Itulah kehebatan wiraswasta. Selain dapat menjauhkan diri dari perbuatan KKN, hidup juga terasa lebih tenang. Tidak dikejar-kejar KPK,” ujarnya dengan ketawa.
Di sela kehidupanya sebagai bankir yang sibuk, Rachmad Ali juga aktif di berbagai organisasi baik akademik dan sosial. Selain itu, waktu untuk keluarga yang minim atau pada malam hari pun dirasa telah cukup. Menurut Rachmad Ali, bentuk kepedulianya pada lingkungan adalah dengan atau ikut membantu usaha kecil dan menengah, mensejahterakan karyawan dan lingkungan, serta berorganisasi. Yang terkini, Rachmad Ali mendirikan pusat kesehatan di Taman Siswa. By: Dimas Putik Marijoe(153070367)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar